Januari, 2018
Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim.
Assalammu’alaykum.
Alhamdulillahir Rabbil ‘alamin, Allahumma sholli wassalim wabaarik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad.
Telah beberapa tahun lamanya Muhammad Arif and co. berusaha untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa makna Panji Hitam Imam Mahdi yang sejati di akhir zaman bukanlah bendera. Alhamdulillah banyak saudara/i kami yang memahaminya namun masih banyak juga orang-orang yang bersikeras untuk menyerang kami dengan ideologi bendera hitam mereka.
Berikut telah kami kumpulkan penjelasan kami mengenai Panji Hitam yang sejati dari awal hingga yang terbaru untuk kemudahan para pembaca. Semoga sesudah ini, Allah SWT menyatukan kita dalam satu Umat Islam yang bersaudara sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW 1400 tahun yang lalu. Amin.
Panji Hitam Imam Mahdi di akhir zaman bukanlah bendera melainkan Pasukan Jet Tempur Hitam Pakistan, mengapa demikian?
Rasulullah SAW semasa perang memiliki bendera/al-Alam (yaitu al-Liwa) dan Panji Perang (ar-Rayah):
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم- كَانَتْ رَايَتُهُ سَوْدَاءَ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضَ
“Rayah-nya (Panji Perang) Rasulullah SAW berwarna hitam, sedangkan bendera (al-Alam)-nya (yaitu Liwa) berwarna putih” (HR. Thabrani, Hakim dan Ibnu Majah).
Banyak orang berpikir bahwa Panji Perang itu adalah bendera berazaz negara. Misalnya bendera Indonesia berwarna merah-putih atau bendera Rusia berwarna putih-biru-merah itu adalah Panji, padahal Rasulullah SAW merujuk bendera dengan kata “al-Alam” dan bendera negara itu adalah al-Liwa.
Sedangkan ar-Rayah adalah kata yang merujuk kepada Panji Perang yaitu “alat pengenal dalam militer yang menandakan bahwa suatu pihak siap memerangi pihak yang lainnya” dan panji ini akan dihantarkan kepada sang pemimpin pasukan.
Ar-Rayah tidak terbatas kepada bendera saja. Sebab pada asalnya, ﺭَﺃْﻳَﺔ (ra’ya) adalah sebuah kata benda yang berakar dari ﺭَﺃْﻱ (ra’y, “penglihatan”, “pandangan”), dan telah dikenal baik berdasarkan sejarah bahawa kata “ar-Rayat” berfungsi untuk tujuan identifikasi / alat pengenal.
Nabi Muhammad SAW memaknai ar-Rayah (Panji Perang) sebagai “alat pengenal”. Hal ini terbukti berdasarkan sejarah bahwa Nabi Muhammad SAW menamai Panji beliau SAW dengan sebutan al-Uqab yang berarti ELANG. Berdasarkan Ilmu Fiqih, mustahil tulisan kalimat Syahadat dinamai dengan nama hewan (ELANG). Nabi Muhammad SAW sangat cerdas dalam urusan ini dan beliau SAW pasti tahu bahwa Khawarij akan memakai slogan Islami untuk bendera mereka.
Golongan Khawarij pertama yang memakai slogan Islami adalah Urwah yang berkata: “Tidak ada hukum kecuali hukum Allah” lalu menentang Sayyidina Ali RA.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW menubuatkan bahwa Panji Hitam Imam Mahdi akan TERBIT (Tathlu’u) yang mana kata ini hanya dipakai untuk menggambarkan terbitnya matahari dan bulan. Buktinya:
حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَىٰ قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَل لَّهُم مِّن دُونِهَا سِتْرًا 18:90
“Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu,” al-Kahfi Ayat 90.
Dan Panji-Panji ini akan memerangi musuh dengan suatu cara yang belum pernah dilakukan oleh kaum manapun sebelumnya.
Umat Islam sama sekali belum pernah memiliki Armada Tempur Udara. Angkatan Darat Umat Islam telah ada sejak zaman Rasulullah SAW sedang Armada Laut Umat Islam telah ada sejak zaman Khalifah Mu'awiyah RA.
Berikut ini Hadits yang termahsyur mengenai Panji Hitam Imam Mahdi:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَأَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ، قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ الرَّحَبِيِّ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيفَةٍ ثُمَّ لاَ يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلاً لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ " . ثُمَّ ذَكَرَ شَيْئًا لاَ أَحْفَظُهُ فَقَالَ " فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ Ibn Majah 4084
Yang artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu (Ka’bah). Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian terbit panji-panji hitam dari sebelahnya timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu”, kemudian dikatakan bahwa Tsauban RA berkata: “Kemudian beliau SAW menyebutkan sesuatu yang tidak aku hafal, lalu bersabda, “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah al-Mahdi.”
Sunan Ibnu Majah, Kitab al-Fitan Bab Khuruj al-Mahdi 2: 1467: Mustadrak al-Hakim 4: 463-464. Dan dia berkata, “Ini adalah hadits shahih menurut syarat Syaikhain. “Perkataan Hakim ini juga disetujui oleh adz-Dzahabi, Ibnu Katsir berkata, “Ini adalah isnad yang kuat lagi shahih.”
Hadits ini marfu serta sahih karena sanadnya tidak terputus dan dapat diterima, yaitu sbb: Dari Muhammad Bin Yahya & Ahmed Bin Yusuf (Tsiqah – Perawi Sahih Muslim), dari ‘Abdur-Razzaq bin Humam (Tsiqah – Perawi Sahih Muslim & Sahih Bukhari), dari Sufyan At-Tsauri (Tsiqah – Perawi Sahih Muslim & Sahih Bukhari), dari Khalid bin Mahran al-Hadha’ (Tsiqah – Perawi Sahih Muslim & Sahih Bukhari), dari Abu Qilabah ‘Abdullah bin Zayd (Tsiqah – Perawi Sahih Muslim & Sahih Bukhari), dari Abu Asma’ al-Rahbi (Tsiqah – Perawi Sahih Muslim), dari Tsauban RA Sahabi yang mendengar dari Rasulullah SAW.
Perhatikan kalimat spesifik tersebut:
(a) Kemudian TERBIT panji-panji hitam,
(b) Tsumma TATHLU’Ur raayaatus suud,
(c) ﺛُﻢَّ ﺗَﻄْﻠُﻊُ ﺍﻟﺮَّﺍﻳَﺎﺕُ ﺍﻟﺴُّﻮﺩُ
Disiplin dalam menafsirkan Hadits di atas adalah:
1. Perkataan Rasulullah SAW Sentiasa ‘Benar’
Surah An-Najm, Ayat 3-4: “Dan ia tidak memperkatakan (sesuatu yang berhubung dengan ugama Islam) menurut kemahuan dan pendapatnya sendiri. Segala yang diperkatakannya itu (sama ada Al-Quran atau Hadits) tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.”
2. Tujuan Perkataan Tathlu’u Bukan Untuk ‘Syair’
Tujuan Perkataan Tathlu’u (terbit) bukan sekadar untuk syair atau perkataan semata tetapi mengandungi “pengajaran” yang besar bagi yang dapat memahaminya. Serta didapati perkataan Tathlu’u / Terbit sering kali merujuk kepada terbit matahari di dalam al-Quran dan Hadith.
Surah Yassin, Ayat 69: “(Nabi Muhammad bukanlah penyair) dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya, dan kepandaian bersyair itu pula tidak sesuai baginya. Yang Kami wahyukan kepadanya itu tidak lain melainkan nasihat pengajaran dan Kitab Suci yang memberi penerangan.”
3. Akibat Menyembunyikan Perkataan Tathlu’u (Terbit) Dengan SENGAJA Adalah Berdosa Besar.
Surah al-Baqarah, Ayat 159: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayah, sesudah Kami menerangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.”
4. Panji-Panji Hitam Terbit Ke Angkasa Untuk Memerangi Kezaliman
Diriwayatkan oleh Abdullah Bin Marwan (al-Fazari) dari al-‘Ala’ bin Utbah dari Imam Hassan al-Basri bahwa Rasulullah SAW menyebutkan kesusahan (bala) akan menimpa ahli keluarga/ahlulbait (Nabi Muhammad SAW), sehinggalah Allah menghantarkan Panji-Panji dari arah sebelahnya timur yang berwarna hitam, sesiapa yang membantu mereka maka Allah akan membantunya, sesiapa yang mengecewakan mereka maka Allah akan mengecewakannya, sehinggalah mereka medatangi seorang laki-laki yang namanya sama dengan namaku, lalu Allah menjadikan dia Pemerintah, maka Allah akan membantunya dan memberikan kemenangan.”
(Riwayat Abu Nuaim Kitab Al-Fitan | Hadits Ghair Sahabi | Kesemua Perawi-perawi adalah Tsiqah, hidup di abad 1-3 Hijriah, merupakan riwayat Hadits berderajat sahih).
Kemudian, Allah SWT berfirman: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah yang berkuasa mengirimkan azab kepadamu, dari atas atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain.” Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kekuasaan Kami) agar mereka memahami(nya)” (QS. al-An’am: 65).
Berkena’an dengan firman Allah tersebut di atas, Sa’ad bin Abi Waqqas berkata: bahwa Rasulullah SAW ditanya mengenai ayat ini, kemudian beliau SAW menjawab: “Adapun kejadian itu akan terjadi, dan pentakwilan ayat tersebut belum ada kecuali di suatu saat nanti (yaitu dekat akhir zaman)” (HR. Ahmad).
Allah berfirman dalam Surah Yaasin Ayat 42: “Dan Kami ciptakan untuk mereka, jenis-jenis kendaraan yang sama dengannya, yang mereka dapat mengenderainya.” Maka disini dapat kita cermati bahwa Panji-Panji Hitam adalah pihak yang akan dihantarkan oleh Allah SWT kepada Umat Muslim di akhir zaman sebagai serangan/azab dari arah udara untuk memerangi kezaliman yang berlaku pada masa itu.
Yang mampu mengirimkan azab dari arah atas layaknya serangan dan boleh disebut sebagai kendaraan adalah Pesawat Jet Tempur. Jet Tempur adalah Panji Perang Udara terkuat di zaman ini dan teknologinya masih terus dikembangkan. Maka, semakin jelas takwil “azab dari atas kamu” yang akan dipergunakan oleh Umat Muslim dan didatangkan dari sisi Allah SWT.
5. Tentera Islam Sejati Lebih Maju Dan Canggih Daripada Teknologi Musuh.
Daripada Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila peperangan besar (Malhamah al-Kubra) akan berlaku, maka Allah akan menghantar Tentera daripada orang bukan Arab, yang akan menjadi sebaik-baik penunggang kuda dan memiliki SENJATA PERANG YANG LEBIH HEBAT daripada orang Arab, dan Allah mengkokohkan agama (Islam) ini dengan mereka.” (Sunan Ibnu Majah 4090, Hadits Hasan).
Surah al-Anfal, Ayat 60: “Dan sediakanlah untuk menentang mereka (musuh yang menceroboh) SEGALA JENIS KEKUATAN yang dapat kamu sediakan dan dari pasukan-pasukan berkuda yang lengkap sedia, untuk menggerunkan dengan persediaan itu musuh Allah dan musuh kamu serta musuh-musuh yang lain dari mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Dan apa sahaja yang kamu belanjakan pada jalan Allah akan disempurnakan balasannya kepada kamu, dan kamu tidak akan dianiaya.”
6. Muhammad Qasim Memberitahu Menurut Mimpi Rahmaninya Bahwa Pasukan Panji Hitam Itu Adalah Pasukan Jet Tempur Hitam, Maka Pihak Musuh Tidak Dapat Menghentikan Kami.
Muhammad Qasim bin Abdul Karim adalah seorang Muslim sunni biasa dari Pakistan kelahiran tahun 1976 yang sejak usia 12 tahun didatangi oleh Cahaya Allah SWT dan sosok Rasulullah SAW melalui mimpi-mimpi Rahmani dan sejak tahun 2014 diperintah oleh Rasulullah SAW melalui mimpi untuk menyebarluaskan mimpi-mimpinya kepada seluruh Umat Islam di dunia. Mimpi-mimpi Muhammad Qasim berkaitan dengan tanda-tanda kebangkitan Islam dari timur, persatuan Umat Muslim di Pakistan, munculnya Jet Tempur Hitam Tak Terkalahkan yang akan membebaskan tanah-tanah Umat Muslim yang hilang, juga tentang Ghazwa Hind dan Perang Akhir Zaman serta keluarnya Dajjal dan Yajuj Majuj selepas kedamaian dunia selama beberapa tahun.
Muhammad Qasim berkata: “Allah SWT telah memperlihatkan dalam banyak mimpi saya bahawa nanti ketika negara Pakistan mulai berkembang pesat maka negara India akan mencoba untuk memerangi Pakistan. Tapi saya tidak ingin pecah perang karena saya tahu perang ini pasti amat teruk dan ada banyak Muslim di India, maka saya meminta kepada Allah SWT untuk berbuat sesuatu dan meminta-Nya untuk mencegah perang ini terjadi. Maka Allah SWT mengirimkan ratusan Pesawat Jet Tempur Hitam Tak Terkalahkan dengan pertolongan-Nya dan India menjadi ketakutan setelah melihat jet-jet tempur hitam ini. Bagaimana Pakistan bisa memperoleh jet-jet tempur hitam ini? Pikir mereka. Seluruh dunia bahkan insinyur militer Amerika Serikat terkejut dan khawatir. Maka, Pakistan akan mempunyai waktu untuk mempersiapkan diri dan juga membebaskan Kashmir namun sekutu-sekutu India dan kelompok-kelompok teroris akan bersedia pula untuk berperang dengan Pakistan. Ketika melihat Pesawat Tempur Hitam ini, banyak Umat Islam dari berbagai belahan dunia akan pindah ke Pakistan untuk memainkan peran mereka dalam membangun kembali Islam. Allah akan menolong kita.”
Rasulullah SAW bersabda: “Jika zaman itu telah dekat (Kiamat), banyak mimpi orang beriman tidak bohong. Dan, sebenar-benar mimpi di antara kalian adalah mimpi orang yang paling jujur dalam perkataan.” HR. Muslim
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَنْ رَآنِى فِى الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِى فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ بِى yang artinya: “Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia benar telah melihatku karena setan tidak dapat menyerupaiku.” (HR. Muslim no. 2266).
Maka, terbukti jelas bahwa Panji-Panji Hitam bukanlah bendera tetapi sebuah alat pengenal berwarna hitam kebangga’an badan militer suatu negeri, yang akan terbit mengapung di angkasa tanpa penyangga apapun, sehingga apabila hendak melihatnya kita mestilah mengangkat wajah kita ke atas sepertimana kita hendak memandang matahari dan bulan yang terbit di angkasa, dan mereka adalah Pasukan Jet Tempur Hitam Pakistan.
Bagian selanjutnya adalah pembuktian bahwa negeri akhir zaman yang dijanjikan itu adalah Pakistan dan bukan Khurasan.
Perhatikan Hadith berikut ini:
إذا رأيتم الرايات السود خرجت من قبل خراسان فأتوها ولو حبوا ، فإن فيها خليفة الله المهدي
Yang artinya: “Jika kalian melihat Panji-Panji Hitam keluar dari QABL Khurasan, maka datangilah mereka walau dengan merangkak karena padanya ada Khalifah Allah, al-Mahdi.” Mustadrak al-Hakim, Hadits no. 8578, Baihaqi dalam Dalail an-Nabuwwah 6/516.
Dan Hadith berikut:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَأَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ، قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ الرَّحَبِيِّ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيفَةٍ ثُمَّ لاَ يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلاً لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ " . ثُمَّ ذَكَرَ شَيْئًا لاَ أَحْفَظُهُ فَقَالَ " فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ Ibn Majah 4084
Yang artinya: “Rasulullah SAW bersabda, “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu (Ka’bah). Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian TERBIT panji-panji hitam dari QIBALI al-Masyriq (sebelahnya timur), lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu”, kemudian dikatakan bahwa Tsauban RA berkata: “Kemudian beliau SAW menyebutkan sesuatu yang tidak aku hafal, lalu bersabda, “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah al-Mahdi.”
Jika Anda membaca lafaz Arab dari Hadits di atas dan membandingkan dengan terjemahan bahasa Inggris atau Melayu yang telah meluas, maka dengan jelas Anda sadari bahwa Hadits tersebut tidak merujuk kepada Khurasan sama sekali.
Pada terjemahan Hadits yang telah meluas itu, dapat kita lihat dengan jelas bahwa kosa-kata QABL dan QIBALI telah ditinggalkan dan tidak diterjemahkan meski tertulis di lafaz Arabnya.
Harap dicatat bahawa dalam Bahasa Arab, ada dua kata berbeda yaitu: QABL dan QIBALI. Mereka punya makna berbeda. QABL bermakna “sebelum/lebih dahulu” sedangkan QIBALI bermakna “menuju ke arah yang dimaksud”.
Diketahui bahawa dalam Hadits Panji-Panji Hitam, apabila kata al-Masriq (timur) disebut maka kata QIBALI yang akan dipakai bersamanya sehingga menjadi Qibali al-Masriq atau “menuju ke arah timur”.
Sedangkan bila nama Khurasan disebut maka kata QABL yang akan dipakai bersamanya sehingga menjadi QABL Khurasan atau “daerah di luar Khurasan yang lebih jauh darinya” sebab kosa-kata min qabl selalu merujuk kepada sesuatu yang berada di luar titik acuan dan lebih jauh jaraknya. Contohnya: apabila A, B dan C berada pada satu garis lurus dan kita berada di A maka C adalah “min-qabl-B”.
Sekarang mari kita rujuk kepada peta, maka dengan jelas kita dapat melihat bahwa satu-satunya lokasi yang paling sesuai dimaksudkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah: PAKISTAN.
Berikut peta yang telah kami siapkan:
Setelah kita tahu terjemahan yang benar dari Hadits-Hadits di atas, maka tidak hanya kita tersadar tetapi kita juga akan menemui Hadits penting lain yaitu tentang Ghazwa Hind atau “Perang Mulia Melawan India” yang juga telah dinubuatkan oleh Nabi Muhammad SAW meskipun Hadits ini tidak banyak dibahas oleh Umat Muslim Nusantara.
“Telah diceritakan bahwa Abu Hurairah RA telah berkata: “Nabi Muhammad SAW telah menjanjikan bahwa kita (Umat Islam) akan menaklukan India. Jika aku hidup cukup lama untuk melihatnya, maka aku akan mengorbankan nyawaku dan hartaku. Jika aku terbunuh, maka aku termasuk ke dalam golongan syahid terbaik, dan jika aku selamat, maka aku akan menjadi Abu Hurairah al-Muharrar (yang terbebas dari Api Neraka).” Sunan an-Nasa’i 3173, derajat Sahih.
Hadits ini marfu karena sanadnya tidak terputus dan dapat diterima, yaitu sbb: 1. [Ahmad bin ‘Uthman bin Hakim] Tsiqah – guru dari al-Bukhari & Muslim; 2. [Zakaria bin ‘Ady] bin Zarayn, Tsiqah – guru dari al-Bukhari & al-Darimi; 3. [‘Ubaidullah bin ‘Umar] al-Qawariri, Tsiqah – guru dari al-Bukhari & Muslim; 4. [Zayd bin Abi Anisa] Tsiqah – periwayat dlm Sahih Muslim; 5. [Siyar] Abu al-Hakam al-Anzi, Tsiqah – periwayat dlm Sahih Bukhari & Muslim; 6. [Hashaym] bin Bashayr bin al-Qasim, Tsiqah – periwayat dlm Sahih Bukhari & Muslim; 7. [Jbr bin ‘Ubaid’h], Maqbul – guru dari Siyar Abu al-Hakam al-Anzi; 8. [Ubaidullah] bin ‘Umar bin Hafs, Tsiqah – periwayat dlm Sahih Bukhari & Muslim; 9. [Abu Hurairah] – sahabat Nabi Muhammad SAW.
“Telah diceritakan bahwa Abu Hurairah RA telah berkata: “Nabi Muhammad SAW telah menjanjikan bahwa kita (Umat Islam) akan menaklukan India. Jika aku hidup cukup lama untuk melihatnya, maka aku akan mengorbankan nyawaku dan hartaku. Jika aku terbunuh, maka aku termasuk ke dalam golongan syahid terbaik, dan jika aku selamat maka aku akan menjadi Abu Hurairah al-Muharrar (yang terbebas dari Api Neraka).” Sunan an-Nasa’i 3174, derajat Sahih.
Hadits ini marfu karena sanadnya tidak terputus, terpercaya dan dapat diterima: 1. [Muhammad Bin Ismail Bin Ibrahim], Tsiqah – guru dari Imam Nasa’i; 2. [Yazid] bin Harun Abu Khalid al-Wasit, Tsiqah. Ahmad bin Hanbal berkata: ‘Ia adalah perawi hadits yang fasih/cakap’; 3. [Hashaym] bin Bashayr bin al-Qasim, Tsiqah – periwayat dlm Sahih Bukhari & Muslim; 4. [Siyar Abu al-Hakam] al-Azni, Tsiqah – periwayat dlm Sahih Bukhari & Muslim; 5. [Jbr bin ‘Ubaid’h], Maqbul – guru dari Siyar Abu al-Hakam al-Anzi; 6. Abu Hurairah – Sahabat Nabi Muhammad SAW.
“Telah diceritakan bahwa Tsauban RA, budak merdeka dari Rasulullah SAW berkata: “Nabi Muhammad SAW bersabda: ‘Ada 2 golongan dari umatku yang Allah telah mengharamkan mereka dari Api Neraka: yaitu golongan yang akan menaklukan India dan golongan yang akan bersama ‘Isa bin Maryam AS’”. Sunan an-Nasa’i 3175, disahihkan oleh Albani.
“Daripada Tsauban RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Terdapat dua golongan dari umatku yang Allah telah mengharamkan mereka dari api neraka. Satu golongan yang berperang menentang India, dan satu golongan lagi yang bersama-sama Isa bin Maryam.” HR. Ahmad dan an-Nasa’i, disahihkan oleh Albani.
Semua Hadits mengenai Ghazwa Hind dalam Sunan An-Nasa’i telah dipilih secara hati-hati oleh Imam Nasa’i dengan mengikuti tuntunan dari Imam Bukhari dan Muslim. Ghazwa disebut sebagai Perang Mulia sebab ini adalah istilah untuk perang dimana Rasulullah SAW ikut serta.
Selain lokasi negeri akhir zaman yang dijanjikan itu mengacu kepada Pakistan, Hadits Ghazwa Hind juga mengacu kepada perang akhir zaman dan tidak ada negara yang lebih dibenci oleh India hingga hari ini selain Pakistan dan persaingan geopolitik antara India dan Pakistan ini adalah pertikaian abadi sejak terbentuknya negara Pakistan hingga akhir zaman nanti.
Muhammad Qasim bin Abdul Karim berkata tentang mimpinya: “Setelah melihat Pasukan Jet Tempur Hitam Pakistan ini, banyak Muslim dari berbagai belahan dunia datang ke Pakistan dan mulai memainkan peran mereka untuk membangun kembali Islam. Allah SWT menolong kita dari tempat yang Ghaib. Allah menjadikan kita cerdas dengan rahmat-Nya. Kita membuat teknologi kita sendiri, pesawat, kapal dan kita menjadi mandiri.
Beberapa saat sebelum perang dimulai, Nabi Muhammad SAW memanggilku ke Madinah melalui mimpi. Saat aku pergi ke Mekah dan Madinah maka aku dapati kedua kota suci itu terlantar dan tidak keruan. Aku melihat kekacauan dan kegelapan di masyarakatnya maka aku sampaikan kepada mereka: “Bersabarlah sebentar lagi, Allah akan memperbaiki semuanya dengan pertolongan-Nya”. Saat aku kembali, para musuh telah siap untuk menyerang Pakistan dan kami pun telah siap. Menurut mimpi Rahmani saya, Nabi Muhammad SAW akan ikut serta dalam perang ini secara tersembunyi yang hanya akan diketahui oleh sang pemimpin pasukan. Maka dimulailah perang terdahsyat sepanjang masa.”
Informasi Detil mengenai Qasim: https://goo.gl/A47WAB
YT Qasim: https://goo.gl/tbdQ2r & https://goo.gl/iJnqdD
YT Melayu Qasim oleh Muhammad Arif: https://goo.gl/ZDMYzK
Fakta Menarik Seputar Negara dan Pertahanan Pakistan:
(1) Negara Islam yang memiliki senjata Nuklir;
(2) Tempat Islamic Summit yang bersejarah yang pernah di-ikuti oleh Raja Faisal yang syahid (1906-1975);
(3) Pakistan sangat dimusuhi oleh Amerika Serikat, Israel dan India;
(4) Presiden pertama Pakistan yang bernama Muhammad Ali Jinnah adalah seorang muslim India yang didatangi oleh Nabi Muhammad SAW melalui mimpi lalu diperintah oleh Rasulullah SAW untuk memimpin Umat Islam menuju takdir mereka sehingga setelah mendapat mimpi itu Ali Jinnah pulang dari Eropa lalu mendirikan negera merdeka Pakistan dan memisahkan diri dari India. Para Muslim India yang berpindah ke Pakistan pada masa itu disebut dengan istilah “Muhajir” sepertimana dahulu pengikut Rasulullah SAW hijrah dari Mekah ke Madinah;
(5) Arti nama Pakistan sama dengan arti nama Madinah Munawwarah;
(6) Pakistan memiliki proyek rahasia untuk membina Jet Tempur generasi ke-5 yang mutakhir bernama “Proyek Azam” dan belum banyak diketahui publik.
Selesai.
Kredit Kepada: Muhammad Arif dari Brunei Darussalam beserta team.
Kunjungi channel YouTube dan laman FaceBook kami untuk informasi lebih lanjut.