Mimpi Muhammad Qasim, 20 Maret 2017! “Makanan Tentara Pakistan Akan Diracun Musuh!” + Tafsirnya
Dalam mimpi ini, aku (Qasim) melihat suatu wilayah di seberang perbatasan Pakistan yang nampak seperti perbatasan Afghanistan dan para musuh tengah mengirimkan sejumlah teroris masuk ke Pakistan dari sana. Tentara Pakistan menghadapi teroris-teroris ini dengan sangat baik dan berhasil memusnahkan mereka. Karena melihat hal itulah, para musuh Pakistan menjadi geram karena Tentara Pakistan selalu menghalangi mereka.
Maka, para musuh tadi kemudian mengirim teroris-teroris terlatih mereka masuk ke dalam Pakistan dan memperlengkapi mereka dengan kacamata malam hari dan persenjataan canggih lainnya. Namun, sesegera mereka masuk ke wilayah Pakistan, sesegera itu pula pihak Tentara Pakistan mendeteksi gerakan mereka pada sistem dan melumpuhkan setiap teroris tadi. Melihat hal tersebut, para musuh menjadi sangat frustrasi dan marah karena tak satupun rencana mereka ada yg berhasil. Maka, mereka berencana utk menyerang Pakistan dari dalam supaya Pakistan menjadi lemah sebelum mereka menyerang lagi dari perbatasan.
Para musuh mencampurkan beberapa jenis “virus” atau “bahan kimia” (admin: baca terus untuk mengetahui tafsirnya langsung dari Qasim!) ke dalam makanan Tentara Pakistan dan ketika memakan makanan itu, Tentara Pakistan tiba-tiba menjadi lumpuh dan tak bisa bergerak bebas. Pihak musuh berkata: “Sekarang, kita serang Pakistan!” maka, India menyerang Pakistan dari perbatasan barat.
India lalu melancarkan serangan dahsyat ke Lahore (ibukota Punjab, kota terbesar kedua Pakistan), sedang Tentara Pakistan tak mampu berbuat apa-apa. Maka, rakyat Pakistan merebut persenjataan dan amunisi lalu berperang sendiri melawan India. Akupun (Qasim) juga menuju perbatasan untuk melawan Tentara India.
Aku menemukan sebuah senapan mesin besar dan mulai menembaki musuh. Ada beberapa tentara bersamaku. Ketika tentara dan rakyat Pakistan berperang bersama, maka Tentara India menghentikan laju mereka. Di saat itulah, aku serukan kepada orang-orang: “Kita harus kembali dan memindahkan rakyat kita ke tempat yg lebih aman karena kita tidak akan bisa menahan Tentara India untuk waktu yg lama!”
Beberapa orang lalu menyahut: “Kita disini untuk memerangi Tentara India dan kami siap mati dan kami tidak akan mundur (kembali)!” Maka, sebagian kami kembali ke kota dan beberapa orang berkata: “Kalau saja Kepala Tentara Pakistan percaya kepada mimpi Qasim dan menyesuaikan strateginya menurut mimpi-mimpi itu, pastilah keadaan kita tak akan seperti ini.”
Di masa kacau inilah, sebagian besar wilayah Lahore hancur. Maka, aku pergi ke suatu tempat yg nampak seperti ruang bawah tanah suatu gedung. Dan seolah-olah, saat itu aku tengah mencari sesuatu tempat.
Di saat yang sama, suatu negeri berbendera merah memberi peringatan keras pada India, yaitu: “Hentikan tentara kalian dimana mereka berada atau kamilah yang akan menghancurkan kalian!” Lalu, negeri itu mendukung dan menolong Pakistan. Negeri itu juga mengirim para dokter untuk mengobati Tentara Pakistan. Presiden mereka juga mengunjungi Pakistan untuk menunjukkan dukungannya. Karena menolong Pakistan, mereka turut menderita kerugian tapi mereka tidak mengeluhkan hal itu.
India terus mencoba melancarkan strategi busuk mereka dan mengirimkan “virus” dan “bakteri” masuk ke dalam Pakistan menggunakan drone. Karena sebab itu, banyak anak-anak Pakistan yang terkena dampaknya dan menjadi sakit. Saat melihat kejadian ini, aku berdoa kepada Allah SWT dan meminta pertolongan-Nya.
Allah SWT mengirimkan “hujan” dengan rahmat-Nya dan semua “virus” musnah. Lalu, aku menuju ke suatu tempat dan di perjalanan aku melihat sebuah wilayah yg nampak seperti padang rumput. Presiden negeri berbendera merah yang menolong Pakistan tadi, juga ada disana. Dia duduk dan bicara bersama sekumpulan orang. Ketika melihatku, dia mengenaliku dan berkata: “Kamu adalah Qasim, benar? Aku telah mendengar tentang mimpimu dan mimpi-mimpi itu rupanya memang betul menjadi nyata.”
Setelah menyapanya, aku meneruskan perjalananku mencari sesuatu tempat, dan aku merasa bahwa, selagi kita belum menemukan tempat itu, maka kita tidak akan pernah keluar dari huru-hara ini. Dan mimpi itu berakhir disana.
Menurut Qasim, tafsir mimpi di atas ada di dalam mimpinya tanggal 26 Mei 2018. “Virus”, “bakteri” dan “bahan kimia” yang telah disebutkan tadi, rupanya adalah sabotase ekonomi dalam negeri oleh pihak asing! Berikut mimpinya:
26-05-2018, dalam mimpi ini aku (Qasim) berpikir, makanan Tentara Pakistan apa yg akan diracuni oleh pihak musuh utk melemahkan mereka? Lalu, aku mendengar suara yg berkata: “(Makanan) itu adalah Dolar dan Bahan Bakar (BBM). Jika keduanya habis, maka Tentara Pakistan akan lumpuh dan tak dapat melawan lagi.”
Maka, aku berpikir, BBM itu dibeli pakai Dolar (kebijakan petrodolar yg dipakai dunia saat ini), kalau kami kehabisan Dolar, maka sama artinya kami tak akan bisa membeli BBM lagi. Lalu kemudian, aku lihat keadaaan Pakistan menjadi semakin buruk tiap harinya. Pakistan wajib membayar angsuran hutang sedang kami tak punya cukup uangnya. Kalau kami bayar, maka tidak akan ada lagi simpanan Dolar bagi Pakistan.
Satu atau dua pejabat ketentaraan Pakistan menyarankan bahwa kita bisa minta orang-orang Pakistan di luar negeri untuk mengirimkan kita Dolar supaya kita bisa membeli BBM. Namun aku pikir, sampai berapa lama mereka bisa mengirimkan kita Dolar? Mereka kan juga punya kebutuhan? Dan kenapa pihak tentara membuat rencana yg sgt tidak efisien?
Kemudian, angsuran utang tadi akhirnya dibayarkan jg sedang persediaan Dolar nyaris mencapai nol. Lalu aku lihat Kepala Tentara Pakistan mulai dg tegas menegakkan berbagai aturan untuk menekan pengeluaran. Sedemikian rupa sehingga, chanel-chanel TV pun mengiklankan pesan-pesan kepada masyarakat agar kita semua hidup lebih sederhana, event olahraga dan acara lainnya juga dibatasi, bahkan kemudian Tentara Pakistan dg terang mengakui bahwa situasi Pakistan saat ini amat buruk.
Di saat yg sama, para musuh tengah menjalankan rencana mereka utk membuat kekacauan di 4 - 5 kota besar di Pakistan agar situasi berada di luar kendali Tentara Pakistan.
Maka aku pergi menemui seorang pejabat tinggi Tentara Pakistan. Aku pikir itu nampak seperti rumah seorang Letnan Jenderal. Aku menunggunya supaya aku bisa menceritakan perkara mimpi-mimpiku dari Allah SWT. Setelah menunggu beberapa waktu, aku berjalan keluar sebab sesuatu dan aku melihat ada banyak petugas keamanan di luar. Rumah Letnan Jenderal tadi rupanya tengah dilindungi oleh sejumlah blokade di kedua sisi jalan.
Tiba-tiba, 2 mobil besar datang dan gerbang2 dibuka dan mereka masuk ke rumah. Aku segera ikut mereka masuk agar aku bisa bertemu dg pejabat tinggi yg kucari. Saat aku berhasil masuk, rupanya orang yg kucari tidak lain adlh Kepala Tentara Pakistan itu sendiri. Aku sadar, rupanya karena inilah ada banyak blokade dan pengamanan.
Aku mengingat kembali mimpiku dimana nyawa Kepala Tentara Pakistan dalam bahaya. Aku bertanya, inikah masa realisasi dari mimpiku tersebut? Namun, aku terus masuk ke dalam rumah dan mulai mencari beliau. Dan aku bisa menemukannya di ruang TV. Aku memberikan salamku kepadanya dan memberitahunya bahwa aku punya pesan penting yg harus disampaikan. Dia membawaku ke ruang gambar dan aku mulai menceritakan kepadanya perkata mimpi-mimpiku dari Allah SWT.
Dia mendengarkanku dg tenang. Aku mengingatkannya perkara Ghazwat Hind pula (Ghazwat Hind = perang mulia yg dijanjikan Rasulullah SAW di akhir zaman dan suatu perang dlm bahasa Arab tdk disebut sbg Ghazwa kecuali apabila Rasulullah SAW scr pribadi turut serta di dalamnya dan menurut mimpi Qasim, kelak, Rasulullah SAW akan turut serta dlm perang ini namun tdk nampak oleh kebanyakan mata orang).
Dan juga, aku memberitahunya bahwa kekacauan akan berlaku di Pakistan, dan situasi akan berada di luar kendali, dan bagaimana Perang Dunia Ketiga akan berlaku pula, dan bagaimana strategi yg seharusnya utk Pakistan. Aku juga memberitahunya bahwa Umat Muslim (masa kini) akan mencicipi kemenangan pertama mereka di Ghazwa Hindu, dan aku memberitahunya bahwa Tentara Pakistan mesti mempersiapkan rencana utk itu semua.
Setelah mendengarkan semua ucapanku, Kepala Tentara Pakistan berkata: “Dengar, Qasim, ini semua hanyalah mimpi. Mereka tidak ada hubungannya dengan kenyataan. Kami sedang melakukan segala yang kami bisa demi pertahanan Pakistan. Ini adalah masa-masa yang berat namun kami akan mengatasai semua masalah.” Dan mimpi itupun berakhir disana.